Bawaslu Tegaskan Pentingnya Strategi Komunikasi dalam Menghadapi Krisis Pemilihan Serentak 2024

Jakarta - Anggota Bawaslu Kabupaten Mukomuko Mansur S mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Strategi Komunikasi Krisis pada Pemilihan Serentak Tahun 2024, yang diselenggarakan oleh Bawaslu RI yang berlangsung dari tgl 24 s.d 26 September 2024 di Mercure Convention Center Ancol.

Dalam kesempatan tersebut, Loly Suhenti Anggota Bawaslu RI menekankan pentingnya komunikasi yang tepat dan informasi akurat dalam menghadapi situasi krisis, terutama kepada media massa.

“Sebenarnya rumusnya sederhana, yang penting adalah transparansi, kejujuran, dan akuntabilitas dalam memberikan informasi. Jangan menghindari pertanyaan wartawan. Namun, tetap diperlukan strategi matang dalam menyusun keterangan, khususnya untuk masyarakat dan media,” ujar loly.

Ia juga menegaskan bahwa manajemen krisis tidak boleh dilakukan sembarangan. Menurutnya, ketepatan informasi sangatlah penting karena setiap data yang disampaikan kepada publik akan segera menjadi konsumsi masyarakat.

Kemudian beliau juga menambahkan bahwa dalam manajemen krisis, bersikap bertahan hanya akan memperpanjang masalah. Ia menyarankan agar Bawaslu lebih proaktif dalam menangani situasi krisis.

“Dalam manajemen krisis, komunikasi bertahan dalam serangan akan membuat krisis semakin panjang. Maka menyeranglah agar situasi bisa ditangani dengan cepat,” tegas Lolly.

Untuk mendukung langkah tersebut, Lolly menjelaskan bahwa Bawaslu telah mengeluarkan surat keputusan sebagai panduan dalam menghadapi krisis. Keputusan ini mencakup pembentukan tim manajemen krisis, penunjukan juru bicara, serta pemilihan kanal komunikasi yang efektif.

“Humas bertanggung jawab memastikan semua level krisis bisa dilewati dengan baik. Karena Pilkada ada di genggaman sahabat semuanya. Manajemen krisis adalah terobosan kelembagaan untuk memastikan untuk melewati krisis dan mengelola krisis dengan baik,” pungkasnya.

Dengan Pemilihan Serentak 2024 yang semakin dekat, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pemilu untuk mempersiapkan strategi komunikasi krisis yang efektif agar stabilitas dan kepercayaan publik tetap terjaga.